Penyebab dan Faktor Risiko Ketombe
Ketombe dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal, antara
lain:
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroik merupakan salah satu penyebab ketombe
paling sering. Penyakit ini ditandai dengan kulit yang memerah dan berminyak,
dilapisi oleh serpihan kulit kepala berwarna putih kekuningan. Dermatitis
seboroik juga bisa menyerang bagian tubuh lain selain kulit kepala, contohnya
daerah alis, hidung, belakang telinga, dada, selangkangan, dan daerah-daerah
lain yang memiliki banyak kelenjar minyak.
Kurang rajin mencuci rambut
Saat kulit kepala jarang dibersihkan dengan sampo, minyak,
dan sel kulit mati akan menumpuk di kulit kepala yang mengakibatkan ketombe.
Malassezia sp
Malassezia sp. merupakan salah satu jamur yang hidup di kulit
kepala sebagai normal flora. Jika ada kondisi yang menyebabkan pertumbuhan
jamur ini meningkat melebihi jumlah normal, misalnya pada kondisi udara yang
panas dan lembap. Malassezia dapat menyebabkan penumpukan asam lemak tak
tersaturasi sehingga terjadi peradangan yang berujung pada deskuamasi kulit
kepala sehingga menghasilkan ketombe.
Kulit kering
Serpihan kulit kepala yang disebabkan oleh kulit kering agak
berbeda dengan yang disebabkan oleh kulit berminyak. Pada kulit kering,
serpihan cenderung lebih kecil dan tidak begitu berminyak. Kulit kepala merah
dan gejala radang lebih jarang dijumpai.
Dermatitis kontak
Hipersensitivitas terhadap suatu komposisi dari produk
perawatan rambut dapat menyebabkan kulit kepala meradang yang salah satu
gejalanya adalah ketombe
Kerentanan individu
Salah satu faktor dalam perkembangan ketombe adalah
kerentanan individu. Namun, belum diketahui pasti bagaimana kerentanan individu
dapat mempengaruhi ketombe. Diduga hal ini disebabkan karena perbedaan dari
fungsi barrier stratum korneum, perbedaan respon imun dari protein, dan
polisakarida yang berasal dari Malassezia sp., dari setiap individu.
Laki-laki
Laki-laki merupakan salah satu faktor risiko terjadinya
ketombe. Beberapa studi mengaitkan laki-laki dengan angka kejadian ketombe yang
lebih tinggi. Hal ini diduga karena faktor hormonal.
Penyakit lainnya
Alasannya belum dapat dijelaskan, tetapi ditemukan keterkaitan antara penyakit saraf seperti Parkinson dengan insiden ketombe yang lebih tinggi. Begitu pula dengan pengidap HIV, atau mereka dengan daya tahan tubuh yang buruk.
Kulit berminyak yang mengalami iritasi.
Bahan pada produk perawatan rambut yang mengiritasi kulit kepala.
Pengobatan atau Penanganan Ketombe
Ketombe biasanya dapat dikendalikan dengan mudah. Pada
umumnya, membersihkan kulit kepala dengan sampo untuk mengurangi minyak dan
membersihkan sel kulit mati dapat membantu mengatasi ketombe yang sifatnya
ringan. Jika sampo biasa tidak membantu maka sampo anti-ketombe bisa dicoba.
Meskipun begitu, terdapat banyak jenis sampo anti-ketombe, untuk mengetahui
mana yang cocok diperlukan proses trial and error.
Jika muncul gejala gatal, menyengat, merah dan rasa terbakar
pada kulit kepala setelah memakai suatu produk perawatan kulit kepala, maka
harus segera menghentikan pemakaiannya. Perhatikan pula tanda-tanda alergi,
seperti ruam, biduran, atau sesak nafas. Jika ada gejala-gejala tersebut, harap
segera mencari bantuan medis.
Sampo anti ketombe diklasifikasikan berdasarkan kandungan
obat yang dipakai:
Sampo Zink Pyrithione
Sampo ini mengandung agen antibakterial dan antifungal. Sampo
ini dapat mengurangi jamur di kulit kepala yang menyebabkan dermatitis seboroik
dan ketombe.
Sampo berbasis tar
Tar dapat membantu beberapa kondisi ketombe seperti pada
dermatitis seboroik dan psoriasis. Tar memperlambat produksi sel kulit mati
sehingga pengelupasannya juga diperlambat. Namun, sampo ini dapat menyebabkan
perubahan warna rambut pada orang dengan rambut berwarna terang.
Sampo yang mengandung asam salisilat
Sampo ini dikenal sebagai lulur kulit kepala dan membantu
mengurangi skuama. Namun, sampo ini dapat menyebabkan kulit kepala kering yang
juga dapat menyebabkan ketombe.
Sampo yang mengandung selenium sulfit
Sampo ini memperlambat matinya sel kulit kepala dan juga
mengurangi malassezia. Sama seperti sampo dengan asam salisilat, sampo ini juga
dapat menyebabkan diskolorasi di rambut berwarna terang.
Sampo yang mengandung antifungal
Kandungan antifungal merupakan pilihan terakhir jika sampo
lainnya tidak dapat menghilangkan ketombe.
Beberapa cara yang dapat untuk mengatasi ketombe dan mencegah
kerontokan pada rambut:
1.Rajin Menggunakan Masker Rambut
Perawatan dengan masker rambut dapat menjadi salah satu cara
alami mengatasi ketombe dan kerontokan.
2.Banyak Minum Air dan Makan Sayur
Makan makanan bergizi dan air dapat membantu kesehatan kulit,
rambut, dan kuku. Konsumsilah minimal 2 liter air per hari untuk memastikan
kulit kepala dan rambut tetap sehat.
3.Gaya Hidup Sehat
Kebiasaan hidup sehari-hari dapat berpengaruh pada timbulnya
ketombe di kepala dan rambut
rontok. Sebaiknya tidur cukup, minimal delapan jam sehari, maka ketombe dan
rambut rontok akan menjadi lebih mudah untuk diatasi.
4.Gunakan Sampo Antiketombe
Kandungan sampo antiketombe yang bagus biasanya sudah
diformulasikan sedemikan rupa untuk mengatasi ketombe sekaligus menutrisi kulit
kepala dan rambut.
5.Rajin Menyisir Rambut
Cara alami menghilangkan ketombe yang lainnya adalah rajin menyisir rambut, guna membersihkan kulit kepala dari sel-sel kulit mati yang dapat menyebabkan ketombe.
Post a Comment